Cara Setting Private Name Server Menggunakan Bind9 di Ubuntu 16.04

-

Sekian lama berkutat dengan web server administration, salah satu hal yang jarang saya lakukan adalah membuat DNS server sendiri. Selama ini lebih sering menggantungkan ke layanan DNS server gratis yang biasanya diberikan oleh pihak hosting atau menggunakan pihak ketiga semisal cloudfl*** dan semacamnya.

Namun, beberapa saat lalu ada salah satu teman yang cerita kalau layanan dari pihak ketiga tidak optimal, sehingga menghambat search engine crawler merambah isi situs kita. Berangkat dari itu, akhirnya belajar untuk setup DNS server sendiri.

Oke, mari kita mulai, yang pertama harus tersedia tentu server ya... di sini saya menggunakan server Ubuntu 16.04.

Kita install dulu paket yang bernama bind9:

apt install bind9

Selanjutnya, kita sunting berkas /etc/bind/named.conf.local dan tambahkan baris berikut:

zone "domain.com" {
type master;
file "/etc/bind/zones/domain.com.db";
};

zone "3.2.1.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/zones/rev.3.2.1.in-addr.arpa";
};

Tentu, sebelumnya sesuaikan dengan kebutuhan ya... ganti domain.com dengan nama domain Anda.

Selanjutnya, buat berkas sesuai dengan file path di atas, dalam hal ini, saya membuat 2 berkas:

- /etc/bind/zones/domain.com.db
- /etc/bind/zones/rev.3.2.1.in-addr.arpa


Selanjutnya, di domain.com.db, isikan baris berikut:

; BIND data file for domain.com
;
$TTL 14400
@ IN SOA ns1.domain.com. host.domain.com. (
201006601 ; Serial
7200 ; Refresh
120 ; Retry
2419200 ; Expire
604800) ; Default TTL
;
domain.com. IN NS ns1.domain.com.
domain.com. IN NS ns2.domain.com.

domain.com. IN MX 10 mail.domain.com.
domain.com. IN A xxx.xxx.xxx.xxx

ns1 IN A xxx.xxx.xxx.xxx
ns2 IN A xxx.xxx.xxx.xxx
www IN CNAME domain.com.
mail IN A xxx.xxx.xxx.xxx
ftp IN CNAME domain.com.
domain.com. IN TXT "v=spf1 ip4:xxx.xxx.xxx.xxx a mx ~all"
mail IN TXT "v=spf1 a -all"


Ganti xxx.xxx.xxx.xxx dengan IP address server Anda, dan domain.com dengan nama domain Anda.

Selanjutnya, terakhir, edit file rev.3.2.1.in-addr.arpa, isikan baris konfigurasi berikut:

@ IN SOA domain.com. host.domain.com. (
2010081401;
28800;
604800;
604800;
86400 );

IN NS ns1.domain.com.
4 IN PTR domain.com.


Dan jangan lupa sesuaikan domain.com dengan nama domain Anda.

Jika Anda memiliki banyak domain dalam satu server, tinggal tambahkan nama zones baru di named.conf.local dan buat file baru di zones/domain.baru.com.db, isinya seperti di atas. Contoh:

zone "domain1.com" {
type master;
file "/etc/bind/zones/domain1.com.db";
};

zone "domain2.com" {
type master;
file "/etc/bind/zones/domain2.com.db";
};

zone "3.2.1.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/zones/rev.3.2.1.in-addr.arpa";
};

Selamat mencoba! Eh, iya, kalau mau nge-test, apakah config kita udah benar atau belum, bisa dicoba perintah berikut:

named-checkconf -p -z named.conf.local

Terakhir, silakan restart service bind9 nya...

Sumber:

- http://www.servermom.org/how-to-install-and-setup-bind9-on-ubuntu-server/136/

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Adding Image Alternate Text into WordPress Image Attachment using python-wordpress-xmlrpc Library

-
Problem I'm using python-wordpress-xmlrpc to create a post remotely into WordPress, all doing fine except when I'm uploading an attachment image, I can't set image alternate text ( alt="" ) to the corresponding image. Solution Create a custom WordPress plugin to extend the built-in WordPress XMLRPC method. Create a class in your python script to access that custom method. Example Here is the custom plugin I mentioned above [ link ]: <?php /** * Plugin Name: xmlrpc-extend * Description: xmlrpc-extend * Author: edgar galliamov * Author URI: * Version: 0.1 * Plugin URI: https://github.com/g-gabber */ /*************************************************************** * SECURITY : Exit if accessed directly ***************************************************************/ if ( ! defined ( 'ABSPATH' ) ) { die ( 'Direct acces not allowed!' ); } function wp_editMedia ( $args ) { global $wp_xmlrpc_server ; ...
Read more

Keutamaan Tidur yang Sedikit Menurut para Ulama

-
محمد بن الحسن لا ينَامُ من الليل إلا قليلا وقال العلامة طاشكبري زاده في مفتاح السعاده ومصباح السياده: (( كان محمد بن الحسن الشيباني الكوفي البغدادي، الإمام الفقيه المجتهد المُحدّث، تلميذ الإمام أبي حنيفة، ــ المولود سنة ١٣٢، والمتوفى سنه ١٨٩ رحم الله تعالى ــ لا ينامُ الليل، وكان يضع عنده دفاتر، ــ يعني كتباً ــ، فإذا ملّ من نوعٍ نظرَ في آخر، وكان يُزيلُ نومَهُ بالمءِ ويقول: إنَّ النوم من الحرارة )) "Muhammad bin Hasan hanya tidur sebentar pada malam hari" Imam Thoskubriy Zadah berkata di kitab "Miftahussa'adah wa Misbahusssiyadah": Muhammad bin Hasan Syaibaniy al Kufiy al Bagdadi, seorang imam yang ahli fikih, seorang mujtahid & muhadis murid Imam Abu Hanifah, lahir pada tahun 132 H dan wafat pada tahun 189 H, Tidak tidur pada malam hari kecuali hanya sebentar , beliau meletakkan kitab kitab di depannya, ketika ia bosan dari satu kitab ia akan membuka kitab yang lain dan saat ia merasa kantuk menghampiri, ia menghilangkannya dengan air seraya berkata "...
Read more

Kisah Nabi Uzair a.s.

-
Seorang nabi Allah meninggal selama 100 tahun, kemudian Allah SWT. menghidupkannya kembali dengan mukjizat yang belum pernah terjadi pada siapapun sebelumnya. Dia meninggal selama satu abad penuh dan terbangun seperti halnya ketika dia meninggal, sebagai seorang pemuda yang kuat. Selama kematiannya, hal-hal besar sudah terjadi (dengan kaum kerabat dan masyarakatnya), dan ketika dia bangun kembali, terdapat peristiwa yang lebih besar yang baru dimulai. Bagaimana kisahnya?  Para nabi dari Bani Israil begitu banyak sehingga tidak semua dari mereka disebutkan dalam Al-Quran. Hanya beberapa dari mereka yang disebutkan. Salah satu dari para nabi ini yang disebutkan dalam Al-Quran adalah nabi yang kisahnya akan kita ceritakan sekarang, kisah yang jarang diketahui banyak orang. Kisah nabi ini kembali ke lebih dari tiga ribu tahun yang lalu. Pada hari yang panas di sebuah desa (yang) tandus dan kering yang terletak beberapa kilometer jauhnya dari Baitul Maqdis (Palestina), hiduplah seorang ...
Read more