@kholidfu

Ya pada intinya sama aja sih, cuman di Python3, modul virtualenv ini sudah included by default, jadi tinggal pakai aja. Caranya? Lebih simpel tentunya: $ cd myproject $ python3 -m venv . Hasilnya akan seperti dalam tangkapan layar berikut ini: Terlihat, ada 3 direktori yang dibuat oleh Python, yakni bin/, include/, dan lib/, dan 1 file yakni pyvenv.cfg. Kekurangan cara ini adalah direktori tampak kurang bersih dan di .gitignore nanti harus menambahkan list di atas untuk di-ignore. Kelebihannya, command yang kita ketik ketika mengaktifkan virtual environment jadi lebih singkat, yakni: $ source bin/activate Selain itu, ada juga yang lebih menyukai untuk menempatkan semua direktori virtual environment dalam satu direktori sehingga struktur berkas lebih rapi, caranya: $ cd myproject $ python3 -m venv env Di sini kita menempatkan semua direktori virtual environment dalam satu direktori yakni env, yang tangkapan layarnya akan seperti berikut: Terlihat direktori bi

Salah satu app yang saya buat di Heroku bertanggal Desember 2012, artinya sudah 6 tahun yang lalu, dan waktu itu akhirnya memutuskan beralih ke hosting lain karena merasa banyak keterbatasan di Heroku. Tapi sekarang mereka sudah berubah banyak dengan tentunya mendengarkan masukan dari customer mereka yang tidak lain adalah programmer/coder seperti kita-kita ini...

Sudah lama coding Python tapi baru [sedikit] paham tentang os.environ ini, dulunya cuma ngikutin tutorial set ini itu, yang penting script work dah beres... Dari yang sedikit itu, coba saya tuangkan dalam tulisan berikut...

Saya pengguna baru distro Kali Linux, namun sudah lama sebagai pengguna byobu di GNOME terminal, dulu ketika di Ubuntu, tanpa settingan tambahan apapun, saya bisa unlimited scroll, namun sekarang, di gnome-terminal yang ada di Kali Linux, saya tidak melakukan itu. Solusinya, edit berkas ~/.byobu/.tmux.conf Isikan baris berikut: set -g mouse on " sane scrolling: bind -n WheelUpPane if-shell -F -t = "#{mouse_any_flag}" "send-keys -M" "if -Ft= '#{pane_in_mode}' 'send-keys -M' 'copy-mode -e; send-keys -M'" Kemudian restart tmux tmux kill-server && tmux​ Namun sekarang tidak bisa copy-paste dengan cara sorot

Salah satu tema yang saya pelajari dulu di awal-awal belajar pemrograman adalah regular expression atau sering disingkat dengan regex . Dan dalam perjalanannya memang membantu sekali, karena dunia programming mau gak mau gak bisa lepas dari hal ini..

Temanya masih terkait dengan 2 tulisan ini: Deploy Flask App di Heroku Penyedia Database Cloud Gratisan Biar nyambung dan lebih afdol, sebaiknya dibaca dulu... Nah sekarang kita butuh storage juga untuk aplikasi kita, ada penyedia layanan gratisannya gak ya? Ada, pakai aja salah satu dari beberapa alternatif berikut: Cloudinary Google Drive Dropbox Dan tentu masih banyak lagi... Gimana sudah cukup atau masih kurang gratisannya? Jaman sekarang emang serba enak, apa-apa sudah diberikan gratis, tapi tetap saja masih banyak yang mengeluh tarif tol mahal, utang membengkak, perekonomian terpuruk, eh kok jadi ngelantur ke politik??? Ya pokoknya gitu deh, gratis gratis gratis...

Menyambung dari tulisan sebelumnya , kita sudah berhasil men-deploy Flask app kita di Heroku, yang menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana dengan urusan database-nya? Secara kalau menggunakan addons Heroku seperti Mongo atau Redis kita harus setor kartu kredit?

Heroku ini memang masih menjadi pilihan utama buat saya kalau mau bootstrapping sebuah project, kenapa? Simpel dan efisien! Lupakan iming-iming dari penyedia cloud hosting itu karena belum apa-apa sudah terbayang bagaimana ribetnya setup nginx-lah, apache-lah, mongo-lah, redis-lah, dan keribetan-keribetan lainnya...