Software Audio Mixer di Linux
Seharian ini iseng mainan software audio mixer di Linux. Sebenarnya pengen beli hardware-nya sih, tapi berhubung belum ada dana, ya sudah sementara explore aja dulu pake software, sekalian belajar. Berhubung sama sekali gak ada background musik, jadinya ya asal tabrak sana-sini aja belajarnya.
Note: Ini artikel lama tahun 2018, diperbarui pada 5 Maret 2019.
Perlu diketahui bahwa perkembangan software-software audio di Linux masih tertinggal dibanding sistem operasi lain (pernah baca di reddit). Entah benar atau tidak CMIIW... Setelah apt install dan apt remove berkali-kali akhirnya bisa juga dapat software yang noob friendly.
Software pertama yang saya coba adalah qjackctl, dan menurut saya software ini terrible so, sebaiknya hindari saja kalau Anda pemula seperti saya. Langkah pertama silakan Anda tambahkan repo berikut di distro Anda:
http://kxstudio.linuxaudio.org/Repositories
Kemudian jika Anda pengguna pulseaudio, silakan install paket berikut:
Tambahkan user ke group audio, misal:
Setelah user dan repo berhasil ditambahkan, silakan install cadence, carla-git, carla-plugins, dan calf plugin pack:
Untuk setting, mungkin ini sedikit berbeda dengan Anda, pertama buka Cadence, kemudian cari menu configure. Dan berikut ini setting yang saya gunakan, silakan di-explore, sesuaikan dengan hardware Anda, yang penting tidak ada kata "Xrun" di log.
![Cadence Config Screenshot Cadence Config Screenshot](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkDGmdjX8v_N8UepujxYPjPduPK_lE9ahf1_ZTC8XnZtT_6g9TNGzK-dsgMcco3V_ykIEabWygeFpcUUcOZSD0LApoKgA7kkhf_FlaqMAm5bXmcw3Pt29b5wFkU6fdFMZ-DjNUekNXPHoE/s1600/cadence-setting-configure-screenshot.png)
Nah setelah start, sekarang waktunya explore setup di Catia atau Carla.
Maaf gak bisa kasih detail, karena masih banyak yang harus saya pelajari. Intinya, sekarang saya sudah bisa menggunakan virtual audio mixer di Linux.
Note: Ini artikel lama tahun 2018, diperbarui pada 5 Maret 2019.
Perlu diketahui bahwa perkembangan software-software audio di Linux masih tertinggal dibanding sistem operasi lain (pernah baca di reddit). Entah benar atau tidak CMIIW... Setelah apt install dan apt remove berkali-kali akhirnya bisa juga dapat software yang noob friendly.
Software pertama yang saya coba adalah qjackctl, dan menurut saya software ini terrible so, sebaiknya hindari saja kalau Anda pemula seperti saya. Langkah pertama silakan Anda tambahkan repo berikut di distro Anda:
http://kxstudio.linuxaudio.org/Repositories
Kemudian jika Anda pengguna pulseaudio, silakan install paket berikut:
sudo apt install pulseaudio-module-jack
Tambahkan user ke group audio, misal:
sudo adduser kholidfu audio
Setelah user dan repo berhasil ditambahkan, silakan install cadence, carla-git, carla-plugins, dan calf plugin pack:
sudo apt install cadence carla-git carla-plugins-lv2 calf-plugins-git
Untuk setting, mungkin ini sedikit berbeda dengan Anda, pertama buka Cadence, kemudian cari menu configure. Dan berikut ini setting yang saya gunakan, silakan di-explore, sesuaikan dengan hardware Anda, yang penting tidak ada kata "Xrun" di log.
Sekarang tekan tombol Start
![Cadence Config Screenshot Cadence Config Screenshot](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkDGmdjX8v_N8UepujxYPjPduPK_lE9ahf1_ZTC8XnZtT_6g9TNGzK-dsgMcco3V_ykIEabWygeFpcUUcOZSD0LApoKgA7kkhf_FlaqMAm5bXmcw3Pt29b5wFkU6fdFMZ-DjNUekNXPHoE/s1600/cadence-setting-configure-screenshot.png)
Nah setelah start, sekarang waktunya explore setup di Catia atau Carla.
Maaf gak bisa kasih detail, karena masih banyak yang harus saya pelajari. Intinya, sekarang saya sudah bisa menggunakan virtual audio mixer di Linux.
Tips
- Pastikan volume speaker & microphone 100% sebelum beralih ke jack.
- Pengalaman saya di Kali Linux Rolling, qjackctl selalu trouble, saya memilih menggunakan cadence untuk start/stop jack.
Notes
- Hati-hati ketika menyambungkan kabel virtual di Carla atau qjackctl, meski virtual kalau salah nyambungin, speaker bisa melengking, supaya aman, pas coba-coba, sangat disarankan memakai headphone atau earphone biar tidak menggangu yang lain.
Comments
Post a Comment